Find us here
Apple, Google, Microsoft, dan Mozilla Ingin Standarkan Browser Extension
Tim pengembang browser di Apple, Google, Mozilla, dan Microsoft bekerja sama untuk
meningkatkan pengalaman pengguna memakai extension di browser mereka masing-masing.
Perlu diketahui, beberapa extension hanya tersedia untuk beberapa browser tertentu, sementara di
lainnya mungkin tidak tersedia.
Untuk memfasilitasi beragam pengguna yang memakai browser, seperti Safari, Chrome, Edge, dan
Firefox, pengembang diharuskan membuat extension untuk masing-masing peramban itu.
Dalam pengumuman di World Wide Web Consortium (W3C), keempat perusahaan teknologi besar
itu membentuk grup WebExtensions Community Group (WECG).
Apa tujuan grup ini? Mengutip Cnet, Senin (7/6/2021), grup ini bertujuan untuk
memudahkan developer membuat standarisasi browser extension.
Dengan ini, forum akan membuat standar API dan fungsionalitas extension di seluruh browser. Ini
berarti, pengembang akan lebih mudah membuat extension untuk berbagai browser.
Kami bertujuan untuk mengidentifikasi kesamaan, membawa [browser] ke dalam keselarasan yang
lebih dekat, dan memetakan arah untuk evolusi masa depan," tulis tim dalam pengumuman di web
mereka.
Sayang, forum tersebut masih belum memberikan timeline kapan memperkenalkan draf standar
atau membangunnya ke dalam browser.
Browser Extension Pentingkah?
Lebih lanjut, extension sangat penting untuk browser di PC atau laptop. Software berukuran mungil
ini mampu memblokir iklan, menyimpan password, menghapus kode yang mampu melacak kamu di
internet, dan masih banyak lagi.
Google Chrome adalah browser yang paling banyak digunakan di dunia.
Namun karena masing-masing browser memiliki perbedaan, kecil kemungkinan pengembang
extension akan merilis code untuk peramban yang jarang dipakai.
Malware Berbahaya Ini Mampu Infeksi Browser
Tim peneliti keamanan siber di Microsoft baru saja merilis peringatan soal aksi kejahatan siber baru.
Perusahaan menghimbau, pengguna untuk dapat berhati-hati terhadap malware yang mampu
membajak browser (peramban) dan mencuri informasi korban. Adapun Microsoft
menjuluki malware berbahaya tersebut dengan nama Adrozek.
Dikutip dari Bleeping Computer, Minggu (13/12/2020), malware Adrozek pada saat beraksi dapat
mengambil alih lebih dari 30.000 perangkat PC Windows setiap harinya.
Adrozek akan "menyuntikkan" iklan ke dalam laman mesin pencarian dan membajak peramban,
seperti Microsoft Edge, Google Chrome, Yandex Browser, dan Mozilla Firefox.
Sumber: https://www.liputan6.com/